November 22, 2024

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun

Jln. Salak No. 51 Kota Madiun No. Telp : (0351) 465611, Fax (0351) 473737 E-mail : dinsosp3a.kotamadiun@gmail.com Visi : Terwujudnya Pelayanan yang Profesional, Tuntas dan Berkualitas. Misi : 1. Melaksanakan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Secara Holistik dan Terpadu 2. Mewujudkan dan Meningkatkan Pelayanan yang Profesional dan Berkualitas 3. Mewujudkan Pelayanan secara Tuntas. Motto: Sambat, Sambut, Sumbut

Cerita Sehidup Semati Mbah Slamet dan Mbah Lasiyem

Madiun Kota-Mbah Lasiyem dan Mbah Slamet adalah sepasang Jompo yang sudah belasan tahun hidup bersama dan saling melengkapi dalam kondisi senang maupun susah yang sekarang ini mereka alami,

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih, orang berdiri dan luar ruangan mereka berdua sering hidup dijalanan dengan berjualan baju rombeng,

namun karena kondisi yang kekurang membuat kondisi ekonomi dan makan sehari hari membutuhkan bantuan dari orang-orang dijalanan, dan akhirnya Sat Pol PP membawa pasangan jompo tersebut ke UPTD Loka Bina Karya milik Dinas Sosial PPPA Kota Madiun. Setelah diidentifikasi mereka dikategorikan sebagai Lansia Tidak Potensial lagi yang akhirnya pihak Dinsos mengkoordinasikan untuk menempatkan sepasang suami istri tersebut ke Panti Jompo yang berada di Ponorogo. Namun rencana tersebut di tolak oleh Mbah Lasiem, Mbah Lasiyem tidak mau dibawa ke Panti Jompo apapun alasanya dan meminta di pulangkan ke kampung halamannya yang dlu di daerah Magetan. Dan karena permintaan mbah lasiem sudah tidak bisa di rubah, akhirnya Petugas Sosial mengantarkan Mbah Lasiem dan Mbah Slamet menuju Ngariboyo Magetan, sesampainya disana ternyata Saudara Mbah Lasiyem juga sudah sangat renta dan juga dalam kondisi yang kekurangan. Jika harus menampung ke dua pasang jompo tersebut tidak mampu lagi. Setelah di Koordinasikan dengan RT setempat, didapatlah solusi demi Kelangsungan semuanya mbah Slamet bisa dibawa ke Panti Jompo dan Mbah Lasiem bisa tinggal di Ngariboyo. Namun solusi tersebut di tolak oleh Mbah Lasiem, beliau menyampaikan bahwa “mati urip wong loro”, begitulah yang disampaikan Mbah Lasiyem. Sehingga belum didapat solusi yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Setelah beberapa menit berlalu, tiba-tiba mbah slamet setengah berdiri dan berbicara “Aku ae sing neng panti, mbah e dok ndak popo neng kene, lek kangen nyusulo mbok” begitulah celetup dari Mbah Slamet, dan begitulah perpisahan antara Mbah Lasiyem dan Mbah Slamet terjadi. Beberapa minggu berjalan. pihak Dinsos menerima telefone dari Panti Duafa Ponrogo, bahwa Mbah Slamet tidak mau makan lagi jika tidak bersama Mbah Lasiyem, Setelah mendengar itu akhirnya mbah Lasiyem mau dan mau sekali diantarkan ke Ponorogo untuk tinggal Bersama lagi dengan Mbah Slamet di Panti Jompo Duafa Manula Ponorogo, dan tepat Sore ini pukul 17.00 WIB mereka dipertemukan Kembali.(eko/sant/dinsospppa)

Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang duduk

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih dan orang duduk
Gambar mungkin berisi: 7 orang, termasuk Kelurahan Pangongangan, orang tersenyum, orang berdiri dan dalam ruangan